Kamis, 05 Oktober 2023

SISTEM OPERASI

                                                             SISTEM OPERASI




Secara umum, sistem operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu.

Sebelum ada sistem operasi, komputer hanya menggunakan sistem sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulannya masing-masing.

Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya. Contoh sistem operasi modern adalah Linux, Android, iOS, Mac OS X, dan Microsoft Windows.

Pengertian Sistem Operasi Menurut Para Ahli :

Selain pengertian sistem operasi secara umum, IT kampus juga akan menjelaskan Pengertian Sistem Operasi Menurut Para Ahli. Berikut ini pengertian sistem operasi menurut para ahli:

Menurut Iim Rusyamsi

Sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang dapat melakukan tugas mengontrol dan mengatur perangkat keras sekaligus operasi dasar sistem lainnya dan juga bisa untuk menjalankan program aplikasi.

Menurut MCLEOD (PEARSON)

Sistem operasi adalah program-program komputer yang mengatur sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak komputer kita

Menurut FERY INDAYUDHA

Sistem operasi adalah sebuah sistem yang dibutuhkan agar dapat menjalankan semua palikasi program/software yang ada di komputer.

Menurut M. Suyanto

Sistem operasi adalah suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen perangkat lunak atau software yang memiliki fungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas yang sudah dilakukan komputer.

Fungsi Sistem Operasi

Sistem operasi mempunyai peran penting di dalam suatu sistem komputer. Berikut beberapa fungsi sistem operasi:

  1. Manajemen Sumber Daya Komputer

Sistem operasi dapat mengatur waktu sebuah aplikasi yang dijalankan, membagi penggunaan CPU saat apliaksi berjalan bersamaan, memberi akses pada disk, dan lain sebagainya.

  1. Berperan Sebagai Aplikasi Dasar Sebuah Perangkat

Sistem Operasi merupakan dasar dari pembentukan program yang ada pada sebuah perangkat. Bisa dikatakan ini merupakan bagian vital yang mengatur semua hal yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi sebuah perangkt.

  1. Menghubungkan Hardware

Sistem operasi berperan dalam mengoordinasikan semua perangkat yang saling terhubung pada gadget dalam waktu yang bersamaan, seperti penyimpanan internal, mouse, speaker, dan CPU.

Dalam hal ini sistem operasi berperan sebagai jembatan yang menghubungkan perangkat keras dengan perangkat lunak. Kemudian pada gilirannya akan menjalankan operasi dasar komputer.

  1. Mengoptimalkan Fungsi Sebuah Perangakt

Sistem Operasi mampu mengoptimalkan kinerja dari sebuah perangkat keras maupun lunak, Sistem tersebut mengatur serta mengendalikan hubungan antara perangkat keras dan lunak agar bisa saling bekerjasama dengan baik,

  1. Mengatur Sistem Kerja Perangkat

Sistem Operasi mengatur serta mengontrol semua fungsi perangkat keras yang digunakan, mulai dari CPU, Hardisk, memrori dan lain sebagainya. Tentunya dengan adanya sistem operasi seluruh perangkat bisa saling bersinergi dan membentuk kesatuan untuk memaksimalkan fungsi sebuah perangkat.

Jenis Sistem Operasi Komputer

Ada beberapa jenis sistem operasi komputer yang cukup terkenal. Berikut ini beberapa jenis-jenis sistem operasi yang dijalankan di komputer:

  1. Sistem Operasi Stand Alone

Pada Sistem Operasi Stand Alone dapat digunakan oleh single user maupun multi user, sistem operasi ini juga memliki fitur-fitur yang cukup lengkap dan dapat berdiri sendiri. Contoh sistem operasi stand alone adalah Microsoft windows, linux, dan Mac OS

  1. Sistem Operasi Live CD

Live CD hanya membutuhkan perangkat CD/DVD room tanpa perlu menginstal secara permanen di komputer untuk menjalankannya. Sistem operasi ini sangat ringan karena ukurannya yang cukup kecil. Tetapi sistem operasi live CD tidak memiliki banyak fitur dibandingkan sistem operasi stand alone. Inilah contoh sistem operasi live CD yaitu Knoppix, Centos, Linux Mint, Win XP live CD dan lainnya.

  1. Sistem Operasi Embedded

Sistem ini langsung ditanam di komputer dan tidak bisa berdiri sendiri, memiliki fungsi khusus dan spesefikasi khusus. Contoh dari Sistem Operasi Embedded adalah eCOS, LynxOS, JavaOS dan Embedded Linux.

  1. Sistem Operasi Jaringan

Sistem operasi jenis ini dibuat khusus untuk menangani keperluan jaringan komputer. Beberapa layanan yang dapat ditangani oleh sistem operasi jarngan adalah HTTP Service, DNS Service, Sharing Printer, Proxy Server, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh sistem operasi jaringan adalah Red Hat, Centos Server, Cloud Linux dan lain sebagainya.


sumber : https://bamai.uma.ac.id/SISTEM OPERASI



Secara umum, sistem operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu.

Sebelum ada sistem operasi, komputer hanya menggunakan sistem sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulannya masing-masing.

Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya. Contoh sistem operasi modern adalah Linux, Android, iOS, Mac OS X, dan Microsoft Windows.

Pengertian Sistem Operasi Menurut Para Ahli :

Selain pengertian sistem operasi secara umum, IT kampus juga akan menjelaskan Pengertian Sistem Operasi Menurut Para Ahli. Berikut ini pengertian sistem operasi menurut para ahli:

Menurut Iim Rusyamsi

Sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang dapat melakukan tugas mengontrol dan mengatur perangkat keras sekaligus operasi dasar sistem lainnya dan juga bisa untuk menjalankan program aplikasi.

Menurut MCLEOD (PEARSON)

Sistem operasi adalah program-program komputer yang mengatur sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak komputer kita

Menurut FERY INDAYUDHA

Sistem operasi adalah sebuah sistem yang dibutuhkan agar dapat menjalankan semua palikasi program/software yang ada di komputer.

Menurut M. Suyanto

Sistem operasi adalah suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen perangkat lunak atau software yang memiliki fungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas yang sudah dilakukan komputer.

Fungsi Sistem Operasi

Sistem operasi mempunyai peran penting di dalam suatu sistem komputer. Berikut beberapa fungsi sistem operasi:

  1. Manajemen Sumber Daya Komputer

Sistem operasi dapat mengatur waktu sebuah aplikasi yang dijalankan, membagi penggunaan CPU saat apliaksi berjalan bersamaan, memberi akses pada disk, dan lain sebagainya.

  1. Berperan Sebagai Aplikasi Dasar Sebuah Perangkat

Sistem Operasi merupakan dasar dari pembentukan program yang ada pada sebuah perangkat. Bisa dikatakan ini merupakan bagian vital yang mengatur semua hal yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi sebuah perangkt.

  1. Menghubungkan Hardware

Sistem operasi berperan dalam mengoordinasikan semua perangkat yang saling terhubung pada gadget dalam waktu yang bersamaan, seperti penyimpanan internal, mouse, speaker, dan CPU.

Dalam hal ini sistem operasi berperan sebagai jembatan yang menghubungkan perangkat keras dengan perangkat lunak. Kemudian pada gilirannya akan menjalankan operasi dasar komputer.

  1. Mengoptimalkan Fungsi Sebuah Perangakt

Sistem Operasi mampu mengoptimalkan kinerja dari sebuah perangkat keras maupun lunak, Sistem tersebut mengatur serta mengendalikan hubungan antara perangkat keras dan lunak agar bisa saling bekerjasama dengan baik,

  1. Mengatur Sistem Kerja Perangkat

Sistem Operasi mengatur serta mengontrol semua fungsi perangkat keras yang digunakan, mulai dari CPU, Hardisk, memrori dan lain sebagainya. Tentunya dengan adanya sistem operasi seluruh perangkat bisa saling bersinergi dan membentuk kesatuan untuk memaksimalkan fungsi sebuah perangkat.

Jenis Sistem Operasi Komputer

Ada beberapa jenis sistem operasi komputer yang cukup terkenal. Berikut ini beberapa jenis-jenis sistem operasi yang dijalankan di komputer:

  1. Sistem Operasi Stand Alone

Pada Sistem Operasi Stand Alone dapat digunakan oleh single user maupun multi user, sistem operasi ini juga memliki fitur-fitur yang cukup lengkap dan dapat berdiri sendiri. Contoh sistem operasi stand alone adalah Microsoft windows, linux, dan Mac OS

  1. Sistem Operasi Live CD

Live CD hanya membutuhkan perangkat CD/DVD room tanpa perlu menginstal secara permanen di komputer untuk menjalankannya. Sistem operasi ini sangat ringan karena ukurannya yang cukup kecil. Tetapi sistem operasi live CD tidak memiliki banyak fitur dibandingkan sistem operasi stand alone. Inilah contoh sistem operasi live CD yaitu Knoppix, Centos, Linux Mint, Win XP live CD dan lainnya.

  1. Sistem Operasi Embedded

Sistem ini langsung ditanam di komputer dan tidak bisa berdiri sendiri, memiliki fungsi khusus dan spesefikasi khusus. Contoh dari Sistem Operasi Embedded adalah eCOS, LynxOS, JavaOS dan Embedded Linux.

  1. Sistem Operasi Jaringan

Sistem operasi jenis ini dibuat khusus untuk menangani keperluan jaringan komputer. Beberapa layanan yang dapat ditangani oleh sistem operasi jarngan adalah HTTP Service, DNS Service, Sharing Printer, Proxy Server, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh sistem operasi jaringan adalah Red Hat, Centos Server, Cloud Linux dan lain sebagainya.


sumber : https://bamai.uma.ac.id/

Kamis, 21 September 2023

MEDIA PENYIMPANAN

                                        


                                        Media Penyimpanan

Penyimpanan internal dan penyimpanan eksternal adalah dua komponen yang selalu ada dalam komputer. Walaupun sering diandalkan, masih banyak orang yang belum menyadari bahwa dua jenis penyimpanan atau memori tersebut berbeda. 

Penyimpanan internal adalah bentuk memori yang dipasang menyatu dengan prosesor. Letak memori internal berada di dalam perangkat sehingga tidak bisa dilihat secara langsung. Jenis memori ini harus ada dalam setiap perangkat seperti smartphone, komputer, dan laptop supaya sistemnya dapat berjalan.

Memori internal berfungsi untuk ‘mengingat’ riwayat (history) program atau data yang digunakan selama perangkat beroperasi. Selain itu, memori internal juga berguna untuk menyimpan Operating System (OS) ke dalam perangkat sebagai pinjaman memori saat menjalankan aplikasi atau software.

Penyimpanan eksternal adalah bentuk memori berupa perangkat keras (hardware). Data di dalam memori eksternal dapat disimpan secara permanen sehingga tidak hilang saat komputer dimatikan.

Hardware penyimpanan eksternal lebih beragam, mulai dari flashdisk, CD, DVD, kartu memori, sampai yang terbaru adalah cloud computing. Beberapa hardware tersebut dapat mendukung operasi baca tulis, tetapi ada pula hardware yang hanya bisa melakukan operasi satu kali penulisan.

Penyimpanan internal dapat dikatakan sebagai memori utama perangkat. Salah satu jenisnya, yakni RAM, merupakan fitur penyimpanan penting dan wajib ada di komputer dan laptop. Namun, ada pula jenis penyimpanan internal lainnya yang tak kalah berguna.

1. Random Access Memory (RAM)

Mengapa RAM disebut sebagai media penyimpanan utama? Alasannya, RAM menyimpan data, aktivitas, dan software yang sedang berjalan di perangkat. Contohnya, Anda sedang mendesain gambar di software ilustrasi. Data yang sedang dikerjakan disimpan sementara di RAM. 
Kita justru tidak bisa menjalankan aktivitas apa pun di komputer tanpa adanya RAM, mulai dari mengedit dokumen, browsing, menggunakan software, bahkan bermain game. Makin besar kapasitas RAM, komputer pun berjalan makin cepat dan lancar. Namun, RAM tidak memiliki daya dari perangkat sehingga data yang tersimpan di dalamnya mudah hilang. 

2. Solid State Drive (SSD)

SSD dibangun menggunakan rangkaian IC untuk menyimpan data atau file. Jenis ini mulai muncul sejak 1990-an sehingga memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada dua jenis memori internal lainnya. Oleh karena kelebihannya tersebut, SSD kerap digunakan sebagai alternatif ROM dalam menjalankan sebuah sistem bersama RAM.

SSD juga hadir sebagai perangkat penyimpanan eksternal layaknya Hard Disk Drive (HDD). SSD eksternal biasanya dirancang berukuran lebih kecil sehingga praktis untuk dibawa ke mana pun.


Jenis penyimpanan eksternal tidak selalu sama setiap zamannya. Pada zaman dahulu, disket menjadi salah satu memori eksternal populer, tetapi mulai dilupakan saat ini. Mari kenali lebih lanjut jenis-jenis memori eksternal pada komputer.

 Hard Disk Drive (HDD)

Ada dua jenis HDD: HDD internal dan HDD eksternal. HDD internal dipasang di dalam prosesor sebagai ROM, sedangkan HDD eksternal bisa dibawa ke mana pun layaknya flashdisk. Kapasitas HDD lebih besar, yaitu 512 GB, 1 TB, 2 TB, dan sebagainya. Kapasitas inilah yang membuat HDD sering digunakan untuk menyimpan dan mem-backup data berukuran besar.

Hard Disk Merupakan Perangkat keras yang digunakan sebagai Media Penyimpanan utama pada Komputer.

Hard Disk Drive yang sering juga disebut dengan hard drive, hardisk dan HDD ini adalah  perangkat penyimpanan data non-volatile. Penyimpanan non-volatile berarti perangkat  penyimpanan akan tetap mempertahankan data yang tersimpan meskipun perangkat utama  dimatikan. Semuanya yang dapat disimpan di hard disk diukur berdasarkan ukuran file.  Dokumen atau (teks) biasanya berukuran sangat kecil, sedangkan foto berukuran besar, musik  berukuran lebih besar, dan video berukuran terbesar. Hard disk akan menentukan ukuran file  digital dalam satuan megabyte (MB), gigabyte (GB), dan terabyte (TB). 

Hardisk terdapat sebuah komponen yang bernama platter yang terdiri dari material  magnetik, gaya magnet digunakan pada penyimpanan komputer karena dengan demikian data  pada komputer dapat tersimpan meski perangkat telah dimatikan. Ketika anda menyimpan data  pada hardisk, data tersebut tidak hanya langsung ditulis begitu saja di platter. 

Data tersebut disimpan dengan sangat rapi pada pola platter. Bit data tersusun secara konsentris  dan melingkar yang kemudian disebut sebagai track. Setiap track dipecah menjadi area yang  lebih kecil yang disebut sector. Sehingga begitu banyak informasi data yang dapat kita simpan  pada hardisk meski dengan ukurannya yang terbilang kecil.


Sumber: https://cloudmatika.co.id/blog-detail/penyimpanan-internal-adalah

SISTEM KOMPUTER PROSESOR

 

ROM dan BIOS

 Konsep ROM BIOS Komputer

BIOS (Basic Input Output System ) adalah perangkat lunak antarmuka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras yang terpasang pada komputer.BIOS disimpan atau ditanamkan di dalam ROM (read only memory). BIOS  dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan. 

BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M (Control Program/Monitor). BIOS merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai Beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

A. ROM NV ROM
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC). RTC ini berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM).

Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah. NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.
Checksum Error
B. Fungsi BIOS
BIOS dalam sistem komputer merujuk kepada kumpulan program atau perangkat lunak yang mampu melakukan beberapa proses sebagai berikut:
  1. Inisialisasi atau penyalaan dan pengujian terhadap perangkat keras dalam suatu proses yang disebut dengan Power On Self Test atau POST
  2. Memuat dan menjalankan sistem operasiMengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,serta kestabilan komputer)
  3. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.


Keberadaan BIOS dalam sistem komputer mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dalam mengelola sumber daya komputer, sebelum fungsi tersebut dikelola oleh sistem operasi. Fungsi BIOS tersebut antara lain ialah :

  1. Mengenali semua hardware PC yang telah terpasang (selesai di-rakit), seperti Harddisk, CD/DVD-Rom.
  2. Mengetahui spesifikasi dari masing-masing hardware PC, seperti kapasitas, dan merk harddisk atau CD/DVD-Rom.
  3. Melakukan pengujian terhadap semua hardware PC yang terpasang yang dikenal dengan istilah Power On Self Test.
  4. Menentukan perubahan pengaturan date and time.
  5. Menentukan urutan booting yang akan digunakan untuk melakukan proses instalasi system operasi.
  6. Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil sistem operasi dan menjalankannya.


C. Jenis-Jenis BIOS
Terdapat beberapa perusahaan yang menyediakan BIOS komputer antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Award Software. Jenis BIOS ini meliputi antara lain: Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
  2. Phoenix Technologies. Industri ini yang meluncurkan beberapa versi BIOS antara lain: Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
  3. American Megatrends Incorporated (AMI). Industri ini mengelurakan beberapa jenis seperti: AMI BIOS, dan AMI WinBIOS,
  4. Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/ Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
  5. Acer Labs, Microid Research, LSI Logic, Winbond


D. Komponen BIOS
Secara umum dalam BIOS yang terpasang dalam komputer terdapat beberapa komponen dasar antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
  2. Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
  3. Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.


E. Konfigurasi BIOS

Untuk melakukan konfigurasi atau merubah pengaturan BISO dapat dilakukan pada saat proses booting. Setiap komputer memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam menu BIOSnya, yang paling umum adalah menekan tombol del atau F2 pada keyboard.
NoPabrikan BIOSCara Akses
1.BIOS AMIDel
2.BIOS AWARDDel atau Ctrl+Alt+Esc
3.CompaqF10
4.IBM Aptivas dan think padsF1
5.Microid Research (MR BIOS)Esc
6.BIOS pheonixF2
7.Komputer Riba ThosibaEsc kemudian F1
8.IBM PS /2sInsert
9.DELLReset 2x
10.DELLAlt + return
11.GeneralCtrl + ESC
12.Phonix, ZenithCtrl+Alt+S, Ctrl+Alt+Insert
13.AST Advantage,Award, tadonCtrl+Alt+Esc
14.tadonCtrl+Shift+Esc
15.Olivetti PC ProCtrl+Shift+Alt+Del
Menu Bios

Pengguna dapat melakukan navigasi terhadap BIOS dengan cara :

  1. Untuk memindahkan halaman-halaman menu gunakan tombol panah kiri atau kanan.
  2. Untuk memilih suatu item gunakan tombol panah atas/bawah.
  3. Untuk mengganti nilai suatu item gunakan tombol +/-.
  4. Untuk berpindah dari suatu item ke item lain, gunakan tombol <Tab>.
  5. Untuk melihat menu bantuan, tekan tombol <F1>.
  6. Untuk menyimpan perubahan yang dilakukan sekaligus keluar dari BIOS, tekan tombol <F10>.
  7. Tekan tombol <Esc> untuk keluar dari suatu menu.


F. Update BIOS

Sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer, maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug (kesalahan pada perangkat keras atau lunak) yang mengganggu kinerja.

Proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak. Sehingga komputer tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.

Beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan. Kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM atau Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik.

G. Menu dan Sub Menu BIOS
Menu UtamaSUB MENUFUNGSI
ADVANCED BIOS
FEATURES
Interupt Mode (PIC/PIC) PIC = dapat melakukan interrupt sebanyak 16 interupt APIC = 23 interuptUntuk menghindari konflik resource pada saat sebagian besar slot PCI dipenuhi oleh periperhal
CPU Fast StringsMempengaruhi kinerja cache L1 pada CPU. Ubah settimg menjadi Enabled
MPS Control for OS (1.1/1.4)Berfungsi jika menggunakan 2 processor atau lebih
ADVANCED
CHIPSET FEATURES
Compatible FPU OPCODE (Enabled/DisabledMelakukan emulasi FPU yang dapat meningkatkan kinerja pada P-4 sehinggga memberikan kompatibilitas yang lebih besar. Seting Disable agar kinerja CPU tidak lambat dalam melakukan kalkulasi
ATA 66/100 IDE Cable Msg (Enabled/Disabled)Pilih Enabled. Untuk memilih 40 pin (ATA 66) atau 80 pin (ATA 100) yang berfungsi untuk meningkatkan transfer data
USB 2.0 HS Refer Voltage (Low/Medium/High/Max)Hanya tredapat pada board baru untuk meningkatkan kecepatan USB 2.0. pilih Maximum
Delay Prior to Thermal (4/8/16/32)Hanya ada di P-4. untuk menentukan lama prosessor berada pada modus lambat ketika terjadi overhead (panas berlebih)
Power Management SetupMengatur penghematan energi
ACPI Suspend Type, S1 (POS) / S3 (STR)S1 = PC akan lebih cepat karena hanya Hdisk, CP dan monitor yang dimatikan. S3 = semua perangkat dimatikan kecuali RAM. Untuk menghemat energi. S3 lebih rumit dari S1, pilih S1. berlaku hanya pada Win2000 dst
Frequency/Voltage Controlkecepatan CPU dan RAM. Peningkatan tegangan listri dapat membantu mengatasi komponen bermasalah akibat overclocking
AGPCLK/CPUCLKFitur dilengkai dengan pembagi variable yang dapat mengatur frekuensi antara AGP dan PCI agar tidak bergantung pada FSB. Atur pilihan pada “Fix” agar frekuensi AGP dan PCI selalu tetap pada 33 atau 66 MHz
Virus Warning (Enabled/Disabled)Untuk memproteksi virus sebelum booting yang menyerang boot sector. Fasilitas ini dapat menyebabkan kegagalan ada instalasi routin software. Lebih baik di Disable saja
CPU Level 1 Cache (Enable/Disable)Bermanfaat pada saat overclocking dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan overclock. Pilih Enable jika melakukan overclock dan pilih Disable jika tidak melakukan overclock
CPU level 2 Cache (Enable/Disable)Untuk mendeteksi penyebab kegagalan overclock. Pilih Disable agar CPU dapat dioverclock
CPU L2 cache ECC Checking (Enable/Disable)Berfungsi untuk pengecekan ECC (Error Correcting Code) jika ada. Enable-kan fungsi ini untuk mendeteksi dan mengoreksi single-bit error data yang disimpan dalam L2 cache. Selain itu, dapat mendeteksi double-bit error tp tidak bisa mengoreksi. ECC bisa membuat system stabil dan reliable, khususnya jika di-overclock. Lebih baik pilih Enable
Processor Number Feature (Enable/Disable)Hanya berlaku pada processor P-3. memungkinkan untuk mengecek apakah seri dari P-3 bisa dibaca dari program eksternal. Pilih Disable
Quick Power On Self Test (Enable/Disable)Meng-enable fitur ini dapat mempersingkat sejumlah tes dan melewati tes-tes yang lain pada saat booting. Sehingga booting menjadi lebih cepat. Lebih baik pilih Enable
Boot SequenceMenentukan urutan booting



Sumber : https://www.mikirbae.com/2016/09/konsep-rom-bios-komputer.html

SISTEM OPERASI

                                                                             SISTEM OPERASI Secara umum, sistem operasi adalah perangkat lun...